Senin, 11 Agustus 2008

Kueku....


Sebetulnya ini cerita waktu aku masih SD, aku keinget cerita ini waktu aku lagi merenung. Ceritanya begini waktu itu pulang sekolah seperti biasa aku dan teman-temanku pulang bersama dan juga dengan rute yang sama yang biasa kami lewati (maklum jalan pulang hanya lewat jalan itu, kalau mau ada juga jalan lain tapi harus memutar). Tidak lupa sebelum pulang sekolah aku menyampatkan diri untuk membeli makanan (padahal makan sambil jalan itu kebiasaan yang buruk tapi namanya juga masih SD) aku memutuskan membeli roti bakar dengan selai strawberry waktu itu harganya masih Rp. 500. Berhubung uang jajanku pas-pasan (soalnya orang tua ku mengiuti paham kalau anak kecil itu tidak boleh bawa uang banyak) jadi baru hari itu aku bisa membelinya, padahal setiap hari teman-temanku selalu membeli roti bakar itu. Walhasil aku hanya bisa melihat mereka makan (kasihan sekali ya). Dengan sabarnya aku menunggu pesanan roti ku selesai di buat. Dan dengan gembiranya aku menyambut roti itu. Dengan hati senang aku memakannya. Setelah semua telah mendapatkan roti pesanannya masing-masing kami beranjak pulang ke rumah. Kebetulan SD tempatku bersekolah tidak jauh dengan sebuah Sekolah Menengah Pertama. Dan biasanya pada waktu pulang pulang sekolah aku sering melihat anak SMP sedang bermain basket (kebetulan lapangan basket sekolah itu menghadap ke jalan). Sedang asyik-asyiknya makan roti tiba-tiba sebuah bola basket datang menghampiri rotiku. Akhirnya dapat ditebak, rotiku jatuh ketanah. Rasa duka kehilangan roti impian menghampiriku. Tiba-tiba dari belakang muncul seorang anak laki-laki berseragam SMP melihat rotiku jatuh dia langsung minta maaf. Walaupun sakit aku tetap memaafkannya. Padahal dalam hati aku menangis karena kehilangan roti itu. Aku berjalan dengan tidak bersemangat. Tiba-tiba anak laki-laki itu datang dan menyodorkan uang Rp. 500 dia bilang itu untuk mengganti rotiku yang jatuh. Tapi karena aku ini anak baik maka ku tolak pemberian darinya. Besoknya aku berniat untuk membeli roti itu lagi. Tapi yang terjadi adalah hari itu dan seterusnya tukang roti itu tidak pernah berjualan lagi disekolahku. Sedih hati. Rotiku sayang rotiku malang.
Untuk kakak SMP (mungkin sekarang bukan SMP lagi) yang dulu, dimana pun berada. Anda telah membuat saya memimpikan roti itu. Semoga hal yang terjadi padaku tidak menimpa anak lain .....

1 komentar:

annaleena mengatakan...

yg sabar ya, gue jg gitu
pengalaman kita sama