Kamis, 26 April 2012

Long Time no See..

Sepertinya sudah lama sekali sejak post saya yang aneh..Ha..ha..ha.. Bukannya lupa sama blog ini, malah ingin rasanya kembali nulis tapi apa daya waktu juga yang membatasi semuanya. Bukannya mau protes sama Tuhan dengan waktu yang sudah diberikan, tapi saya hanya manusia biasa yanng tidak pernah lepas dari yang namanya keluh kesah. Banyak hal yang berubah, walaupun saya tipe orang yang tidak suka akan perubahan..Ha..ha..ha..penakut ya? Saya masih manusia yang punya rasa takut, lebih terlihat manusiawi kan? Atau terlihat kekanak-kanakan. Saya juga tidak tau. Akhir-akhir ini saya punya kebiasaan baru, yang bisa dibilang lumayan mengganggu aktivitas. Lebih tepatnya membuat saya bertambah malas untuk melakukan kewajiban saya (langsung ingat tugas yang menggunung). Dan sekarang saya sedang berusaha untuk menahan godaan untuk melakukan hobi baru saya itu. Bukan menghindarinya, tetapi malah membuatnya sebagai pemacu agar saya bisa segera menyelesaikan tugas yang saya punya. Cukup efektif dan membantu saya menyelesaikan tugas cepat. Sepertinya sekian posting saya ><

Read More..

Sabtu, 15 Oktober 2011

Katakan Jika Ini Cinta

Aku hanyalah anak biasa. Mungkin yang membuat aku spesial adalah karena wajahku yang sering dibilang tampan, tapi aku tidak merasa begitu. Lalu teman-teman dan guru memuji bahwa aku pintar tapi aku rasa tidak. Untuk berbicara dengan orang lain saja aku merasa susah. Menulis lebih mudah daripada berbicara. Tidak seperti teman-temanku yang sangat bersemangat saat ada mata kuliah yang mengharuskan berdebat. Aku tidak pandai dalam berolahraga mungkin jogging dan bersepeda saja yang biasa aku lakukan. Itu pun kalau aku mau. Hari-hari ku pun biasa. Mungkin hanya beberapa kali ada wanita yang datang dan ingin berkenalan. Kusambut ajakan itu dengan biasa saja. Benar-benar tidak ada yang spesial. Tapi mengapa banyak orang yang ingin tau tentangku. Ah, sudah tak usah dirisaukan. Terdengar suara yang aku familiar. Ternyata bunyi ponsel Mama. Sepertinya telepon dari Tante. Tidak berapa lama Mama masuk kamarku. Mama bilang lusa aku dan Mama akan pergi kerumah Nenek. Beliau sedang sakit dan tidak ada yang menjaga. Ku pikir tidak ada masalah toh dirumah Nenek aku bisa menghabiskan waktu sendiri, hanya seorang diri. Aku tidak sabar menunggu hari itu. Hari itu pun tiba. Aku menyetir bergantian dengan Mama. Sampai dirumah Nenek, aku melihat Nenek memang menunggu kedatangan kami. Nenek tidak terlihat sakit. Sepertinya Nenek memakai alasan sakit supaya aku dan Mama datang. Ya, sudahlah toh aku sudah disini. Dan Nenek pun kelihatan senag dengan kedatangan kami. Setelah melapas lelah aku pergi ke halaman belakang. Ini temat favorit ku saat berada di rumah Nenek. Rumah Nenek memang tidak besar tapi Nenek memiliki halaman yang luas.Ada banyak tanaman disana kalau ditanya tanaman apa itu aku tidak akan bisa menjawabnya. Aku hanya penikmat keindahannya. Aku duduk di gazebo. Menghirup udara yang tidak bisa aku hirup dikota besar. Mama sepertinya tidak suka melihat anaknya berdiam diri sperti itu. Mama langsung menyuruhku jalan-jalan. Sebetulnya aku malas, tapi lebih baik kuturuti saja. Aku tidak mau membangunkan singa yang sedang marah. Aku akui pemandangan diluar lebih indah di bandingkan halaman belakang rumah Nenek. "Bruk.." Suara apa itu? Seorang anak laki-laki duduk memegangi pantatnya sambil meringis kesakitan. Kuulurkan tangan ku untuk membantunya berdiri. Ia menoleh dan meraih tannganku. Ia mengucapkan terima kasih. Lalu memulai percakapan. Kami mengobrol cukup lama. Setelah puas mengobrol aku pun berpamitan pulang. Kami pun saling mengucapkan salam perpisahan dan berjanji untuk bertemu besok. Dijam dan waktu yang sama. Saat berjalan pulang aku baru ingat, kami tadi tidak saling menyebutkan nama. Besok akan kutanya siapa namanya. Besoknya aku datang pada jam yang sama dan ditempat yang sama. Anak itu tidak terlihat. Apa mungkin ia lupa? Pundaku ditepuk dari belakang. Anak itu. Dia tersenyum dan meminta maaf atas keterlambatnya. Aku hanya mengangguk. Pertemuan seperti itu terus terjadi selama 3 hari. Dan besok aku harus pulang. Tak enak rasanya harus mengucapkan dengan Anak itu. Dan aku sampai saat ini belum tau namanya Akhirnya walau dengan berat hati aku pun mengucapkan kata perpisahan itu. Anak itu keliahatan sedih. Aku pun sedih. Ia memintaku memasukkan nomor ponsel ku ke dalam ponselnya. Setelah itu ia mengatakan terima kasih dan akan menelponku nanti. Kami saling megucapkan selamat tinggal. Dua minggu sudah sejak perpisahan kami dan Anak itu belum menelpon. Aku tidak tenang dibuatnya. Rasa rindu itu yang kurasakan. Aneh.. Malam itu ponselku berdering. Kulihat telepon dari nomor yang tidak kukenal. Saat kuangkat. Jantung ku seperti berhenti berdetak. Itu suaranya. Suara Anak itu. Ia menanyakan kabarku. Meminta maaf karena baru bisa menghubungi ku sekarang. Jantungku tidak bisa berhenti berdetak. Sesak napas karena bahagia. Ia mengajakku bertemu. Badanku lemas Aku mengiyakan ajakan nya. Tidak bisa aku tutupi aku senang. Rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya Apakah ini cinta? Katakan jika ini cinta karena jika ini cinta aku tidak peduli Anak itu pria atau wanita aku akan mencintanya. Karena cinta benar-benar membuatku gila Nb: Maaf ya kalau jelek ini cerpen pertama ^^

Read More..

Senin, 17 Januari 2011

Mamaku Sahabat Bayi

Cukup aneh juga kenapa banyak bayi yang suka sama mama. Padahal mama itu punya suara yang besar. Kalau kita denger pasti dikiranya lagi marah-marah. Tapi gak tau kenapa banyak anak bayi yang ada di deket rumah. Entah itu tetangga saudara sendiri pasti suka sama mama.
Mungkin mama orangnya periang makanya anak-anak bayi jadi suka sama mama. Trus udah gitu mama juga orangnya penyayang. Dia ga tegaan kalau melihat ada kesewenang-wenangan yang terjadi kepada para bayi.
Pokoknya care banget, deh sama yang namanya bayi.
Mungkin hal ini disebabkan karena mama udah lama ga punya anak. Trus banyak anak-anak yang sering main ke rumah.
Mamaku Sahabat Bayi!!!

Read More..

Jumat, 17 September 2010

Aku sakit...

Yang sakit bukan fisikku. Tapi yang sakit hati sama pikiranku. Tadinya aku suka untuk jadi yang terbaik. Tadinya belajar itu terasa menyenangkan buatku. Sekolah adalah tempat yang ingin selalu ku datangi. Rasanya membayangkan hari esok saja hatiku sudah lompat dari posisinya. Tadinya semuanya mudah untuk diraih. Tadinya.
Sekarang mengapa semuanya jadi tidak mudah. Mengapa menjadi yang terbaik adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditolak. Bukankah aku manusia yang merupakan boneka Tuhan. Tuhan yang memiliki kehendak. Aku manusia yang tidak sempurna. Tuhan yang sempurna.
Apakah aku harus kembali ke masa lalu untuk merubah semuanya. Apakah harusnya aku tidak suka menjadi yang terbaik. Cukup jadi yang tidak terburuk. Apakah aku harus membenci sekolah. Dengan seenaknya pura-pura sakit dan akhirnya tidak usah masuk. Apakah aku harus membenci hari esok, aku tidak ingin ada hari esok. Aku tidak ingin semua berubah aku ingin seperti ini.
Apakah kau mendengarku. Sepertinya tidak. Karena aku diam saja dan mengiyakan.

Read More..

Jumat, 11 Juni 2010

Terima Kasih ku

Terima kasih ku yang pertama kepada Tuhan. Karena begitu baik memberikan aku hidup yang indah aku tidak akan pernah menyesal menjadi diriku yang sekarang, aku tidak pernah menyesal dengan kesalahan yang aku perbuat. Aku tidak ingin mengulang waktu. Karena jika aku mengulang waktu aku tidak akan jadi aku yang sekarang ini. Tuhan aku tidak tau apakah aku bisa membalas apa yang telah Kau berikan kepadaku. Hanya kata terima kasih yang bisa ku ucapkan. Walaupun ini tidak akan pernah bisa cukup untuk membalas semua yang telah Kau berikan kepada ku. Kalau boleh aku meminta. Aku ingin menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaMu. Jangan buat sedetikpun aku tidak bersyukur kepada Mu. Tuhan hati ini rasanya seperti disayat pisau saat aku teringat, kekhilafanku. Air mata ini tidak bisa berhenti mengalir dari mataku saat aku mengaku semua kesalahan yang telah ku perbuat. Apakah Kau akan memaafkanku? Terima kasih jika Kau memaafkan segala kesalahanku. Tuhan terima kasih karena Kau begitu sayang kepadaku. Selalu memberikanku yang terbaik, lebih dari apa yang aku mau. Tuhan apakah aku anak yang nakal? Aku harap Kau tetap menganggapku anak yang manis walaupun sedikit nakal.
Terima kasihku yang kedua adalah untuk orang tuaku. Terima kasih karena selalu membuatku jadi yang no 1, walaupun aku bukanlah yang no 1. Terima kasih karena mengajariku bagaimana menjadi manusia yang berguna, walaupun saat ini aku hanya berguna untuk diriku sendiri. Terima kasih karena selalu percaya kalau aku bisa. Terima kasih karena tidak memanjakan ku dengan materi tapi memanjakanku dengan kasih sayang. Terima kasih sudah mau menunggu ku hadir di tengah-tengah kalian. Terima kasih atas segala doa uang tidak pernah putus untukku. Terima kasih karena menjaga ku di saat ku sakit. Terima kasih untuk semuanya. Doakan aku agar aku bisa membalasnya, walaupun aku tahu kalian tidak ingin dibalas atas apa yang telah kalian berikan padaku.
Terima kasihku yang ketiga adalah untuk teman-temanku. Kalian adalah bumbu penyedap dalam masakan ku. Rasanya hidup ini akan terasa hambar saat tidak ada kalian. Aku rasanya ingin mengatakan aku cinta kalian. Tapi ku harap walaupun tidak ku katakana secara langsung kalian mengerti kalau aku cinta kalian. Terima kasih karena sudah mau berbicara dan berbagi rasa dengan ku. Terima kasih karena tidak pernah pergi saat aku sedang sedih. Terima kasih karena selalu percaya bahwa aku adalah teman yang terbaik. Terima kasih karena sudah mau bermain denganku. Terima kasih atas rasa yang telah kalian tinggalkan di hatiku.
Terima kasihku yang keempat adalah untuk guruku. Terima kasih mau dengan sabar mengajariku. Terima kasih sudah mau memarahiku. Terima kasih sudah mau membagi perhatian kalian kepadaku. Terima kasih sudah mau menungguku untuk bisa mengerjakan yang di berikan. Terima kasih karena sudah mau memberikan yang terbaik untuk kami.
Terima kasihku kepada semuanya. Aku harap aku bisa membalasnya.
Terima kasih ku harap kata ini cukup.
Terima kasih…..

Read More..